Nurul Dwi Lestari, - (2016) TAJAM PENGLIHATAN PASCAOPERASI FEKOEMULSIFIKASI PADA PASIEN KATARAK SENILIS DENGAN ATAU TANPA DIABETES MELITUS DI POLI MATA RSPAD GATOT SOEBROTO PERIODE 2015. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Text
AWAL.pdf Download (2MB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (677kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (940kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (1MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (1MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (924kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (910kB) |
|
Text
RIWAYAT HIDUP.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (21kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (1MB) |
Abstract
Katarak merupakan gangguan penglihatan yang sering terjadi pada pasien diabetes melitus dan terjadi pada usia lebih dari 50 tahun yang disebut katarak senilis. Operasi merupakan satu-satunya cara untuk pengobatan katarak. Teknik operasi katarak yang sering digunakan adalah teknik fekoemulsifikasi. Fekoemulsifikasi merupakan pembedahan dengan insisi 2,5-3 mm, teknik ini mempunyai beberapa keuntungan. Akan tetapi, fekoemulsifikasi pada pasien katarak terutama dengan diabetes melitus memerlukan perhatian khusus karena akan timbulnya beberapa komplikasi. Sejauh ini hasil tajam penglihatan pascaoperasi katarak sangat bagus, tetapi pada pasien dengan diabetes melitus memiliki tajam penglihatan yang rendah daripada pasien tanpa diabetes melitus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tajam penglihatan pascaoperasi fekoemulsifikasi pada pasien katarak senilis dengan atau tanpa diabetes melitus. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case-control, menggunakan data dari catatan rekam medik. Sampel penelitian berjumlah 30 untuk masing-masing kasus dan kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square dengan alternatif Mann-Whitney. Dari 30 pasien (50%) tanpa DM dan 23 pasien (38.3%) dengan DM mencapai tajam penglihatan baik dengan visus 1,00 – 0,33 (dalam desimal). 4 pasien dengan DM masih memiliki tajam penglihatan yang buruk pascaoperasi. Uji Mann-Whitney menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p=0.005) antara tajam penglihatan pascaoperasi fekoemulsifikasi pada pasien katarak senilis dengan atau tanpa diabetes melitus pada minggu keempat operasi. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pasien tanpa diabetes melitus mempunyai pemulihan visus yang cepat dibandingkan pasien dengan diabetes melitus
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | [No. Panggil: 1210211160] [Ketua Penguji: Hanna Windyantini] [Penguji I: Bennadi Natawidjaja] [Penguji II: Pritha Maya Savitri] |
Uncontrolled Keywords: | Katarak Senilis, Diabetes Melitus, Fekoemulsifikasi, Tajam Penglihatan |
Subjects: | R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Program Studi Kedokteran (S1) |
Depositing User: | M. Suyudi Alrajak |
Date Deposited: | 26 Nov 2019 07:04 |
Last Modified: | 26 Nov 2019 07:04 |
URI: | http://repository.upnvj.ac.id/id/eprint/1988 |
Actions (login required)
View Item |