Deasy Diah Suryono, - (2018) PENYELESAIAN PERKARA DI LUAR PENGADILAN TERHADAP DELIK BUKAN ADUAN STUDI KASUS TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Tesis thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Text
AWAL.pdf Download (1MB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (101kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (985kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (1MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (981kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (998kB) |
|
Text
RIWAYAT HIDUP.pdf Restricted to Registered users only Download (217kB) |
Abstract
Pada dasarnya penyelesaian sengketa dapat dilakukan dengan dua cara, yang biasa digunakan adalah penyelesaian sengketa melalui pengadilan, kemudian dengan perkembangan peradaban manusia berkembang pula penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Dalam kenyataan hidup masyarakat sehari-hari penyelesaian perkara di luar campur tangan penegak hukum untuk kejahatan-kejahatan tertentu sering dirasakan lebih baik dan bermanfaat dari pada penyelesaian melalui jalur peradilan. Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk menganalisis karakteristik kasus kekerasan dalam rumah tangga yang diselesaikan di luar pengadilan 2. Untuk menganalisis karakteristik para pihak dalam kasus kekerasan di rumah tangga yang diselesaikan di luar pengadilan 3. Untuk menganalisis bentuk dan proses penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga di luar pengadilan yang digunakan oleh para pihak. Dengan metode penelitian normatif yuridis diketahui bahwa 1. Karakteristik kasus kekerasan dalam rumah tangga yang diselesaikan di luar pengadilan yaitu kesepakatan antara korban dan pelaku dan adanya faktor-faktor pendukung baik internal maupun eksternal. 2. Karakteristik para pihak dalam kasus kekerasan di rumah tangga yang diselesaikan di luar pengadilan yaitu baik pelaku dan korban yaitu bagi pelaku Mempunyai penghargaan terhadap diri sendiri (self-esteem) yang tinggi. Percaya pada semua mitos tentang kewajaran laki-laki mendominasi percaya pada superioritas laki-laki, stereotipe sifat maskulin. Menyalahkan orang lain sebagai pemicu kemarahannya. Memiliki kecemburuan yang berlebihan, sehingga mudah curiga. Tampil dengan “kepribadian ganda. 3. Bentuk penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga di luar adalah negosiasi, mediasi dan konsiliasi atau tidak berdasarkan pendekatan konsensus, seperti arbitrasi. dan proses penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga di luar pengadilan yang digunakan oleh para pihak sebagian besar merupakan inisiatif dari pihak pelapor. Untuk itu Perlu dilakukan penyuluhan kepada warga masyarakat tentang pencegahan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
Item Type: | Thesis (Tesis) |
---|---|
Additional Information: | [No. Panggil: 1520922062] [Ketua Penguji: Erni Agustina] [Penguji I/Pembimbing: Jean Netjle Saly] [Penguji II/Pembimbing: Laily Washliati] |
Uncontrolled Keywords: | Pengadilan, Kekerasan, Rumah Tangga |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Hukum (S2) |
Depositing User: | Muchamad Reza Pahlawan |
Date Deposited: | 29 Nov 2019 06:35 |
Last Modified: | 29 Nov 2019 06:35 |
URI: | http://repository.upnvj.ac.id/id/eprint/4917 |
Actions (login required)
View Item |