INTERVENSI MILITER ARAB SAUDI TERHADAP KELOMPOK BERSENJATA SYI’AH AL-HOUTHI DI REPUBLIK YAMAN PERIODE 2011-2015

Nanda Adzistia Rahayu, - (2017) INTERVENSI MILITER ARAB SAUDI TERHADAP KELOMPOK BERSENJATA SYI’AH AL-HOUTHI DI REPUBLIK YAMAN PERIODE 2011-2015. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

[img] Text
AWAL.pdf

Download (2MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (256kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB)
[img] Text
RIWAYAT HIDUP.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (468kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan dan menganalisa faktor-faktor penyebab yang melatarbelakangi Arab Saudi kembali melakukan intervensi militer terhadap al-Houthi di Republik Yaman pada tahun 2015, serta menjelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Arab Saudi dalam melakukan intervensi militer. Adapun rangkaian Arab Spring yang pecah pada bulan Desember 2010 lalu telah menyeret Republik Yaman ke dalam pusaran konflik internal yang melanda berbagai sektor di dalam negeri sejak bulan Januari 2011. Pasca pengalihan kekuasaan dari Presiden Ali Abdullah Saleh kepada Wakil Presiden Abdu Rabbu Mansour Hadi dan pasca Presiden Hadi mengundurkan diri dari kursi kepresidenan, Republik Yaman menjadi failed state dan muncul pemberontakan kelompok bersenjata Syi’ah al-Houthi yang mendominasi wilayah pengaruh dan kekuasaan di Yaman pada tahun 2015.Sementara itu, Arab Saudi yang berbatasan langsung dengan Yaman merespon pemberontakan tersebut melalui intervensi militer yang dinamakan dengan “Desicive Storm Operation,” dimana Arab Saudi memimpin dan dibantu oleh Gulf Cooperation Council (GCC), setelah sebelumnya Arab Saudi pernah melakukan intervensi militer terhadap al- Houthi di Yaman pada tahun 2009. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang dijelaskan secara deskriptif untuk menjabarkan faktor-faktor yang melatarbelakangi intervensi militer Arab Saudi terhadap al-Houthi yang dilakukan pada tahun 2015 di Yaman serta menjelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Arab Saudi dalam melakukan intervensi militer. Penelitian ini menggunakan teori utama, yaitu teori pengambilan keputusan luar negeri yang terbagi dalam dua determinan, yaitu faktor internal yang terdiri dari faktor bentuk pemerintahan dan faktor kepentingan ekonomi, serta faktor eksternal yang terdiri dari faktor konflik kelompok identitas Sunni-Syi’ah dan faktor permintaan pemerintah Republik Yamankepada Arab Saudi untuk melakukan intervensi militer terhadap al-Houthi yang diperkuat oleh Resolusi DK PBB No. 2216. Namun, Arab Saudi menghadapi hambatan-hambatan dalam melakukan intervensi militer yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berasal dari pihak internal GCC maupun faktor-faktor yang berasal dari pihak al-Houthi. Dengan demikian, Arab Saudi kembali melakukan intervensi militer terhadap kelompok bersenjata Syi’ah al-Houthi di Republik Yaman pada tahun 2015 karena dilatarbelakangi oleh faktor internal dan faktor eksternal yang ada, serta dibarengi oleh hambatan-hambatan dalam melakukan intervensi militer.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: [No. Panggil: 1210412004] [Ketua Penguji: Asep Kamaludin N] [Penguji Lembaga : Nurmasari S] [Penguji Ahli: I Gede Wisura]
Uncontrolled Keywords: Arab Spring di Republik Yaman, al-Houthi, intervensi militer Arab Saudi, faktor internal dan faktor eksternal, hambatan-hambatan.
Subjects: J Political Science > JQ Political institutions Asia
J Political Science > JZ International relations
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Hubungan Internasional (S1)
Depositing User: Luqman Imam
Date Deposited: 20 Nov 2019 02:34
Last Modified: 20 Nov 2019 02:35
URI: http://repository.upnvj.ac.id/id/eprint/1490

Actions (login required)

View Item View Item