PEMANFAATAN TANAH DI WILAYAH SEMPADAN SUNGAI CILIWUNG UNTUK PERMUKIMAN (Studi Kasus Di Kota Depok)

Rahma Latu Pratiwi, - (2016) PEMANFAATAN TANAH DI WILAYAH SEMPADAN SUNGAI CILIWUNG UNTUK PERMUKIMAN (Studi Kasus Di Kota Depok). Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

[img] Text
AWAL.pdf

Download (10MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (85kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (969kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (2MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (945kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (857kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (876kB)
[img] Text
RIWAYAT HIDUP.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (127kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (996kB)

Abstract

Tanah mempunyai arti penting dalam kehidupan dan penghidupan manusia, bahkan dapat dikatakan manusia tidak dapat terpisahkan dengan tanah. Dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan zaman, jumlah kebutuhan akan tanah terus meningkat. Ada 3 faktor yang mempengaruhi hal tersebut yaitu pertambahan penduduk, kemajuan teknologi dan industri serta pergeseran budaya. Sungai sebagai salah satu kondisi fisik dasar yang terdapat ada suatu daerah menjadi suatu bagian yang tak terpisahkan bagi tumbuh dan berkembangnya suatu kota. Berdasarkan ketentuan Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah ditentukan mengenai penggunaan dan pemanfaatan tanah. Penggunaan dan pemanfaatan tanah di kawasan lindung atau kawasan budidaya harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. Penggunaan dan pemanfaatan tanah di kawasan lindung tidak boleh mengganggu fungsi alam, tidak mengubah bentang alam dan ekosistem alami. Penggunaan tanah dikawasan budidaya tidak boleh ditelantarkan, harus dipelihara dan dicegah kerusakannya. Sungai merupakan kekayaan Negara dan memiliki garis sempadan sungai yang merupakan kawasan lindung, dalam Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2011 diatur mengenai garis sempadan sungai dengan karakterisik masing-masing sungai. Akan tetapi saat ini tepian sungai Ciliwung Kota Depok sudah salah digunakan pemanfaatannya oleh masyarakat yaitu untuk pembangunan permukiman yang sangat dekat dengan garis sempadan sungai, hal ini bertentangan dengan Peraturan Walikota Depok No. 15 Tahun 2013 tentang penetapan dan persyaratan jarak bebas bangunan serta pemanfaatan pada daerah sempadan. Dalam penelitiannya, penulis menggunakan metode penelitian hukum normatif-yuridis. Pendekatan dengan metode ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa penting Peraturan Perundang-undangan yang mengatur pemanfaatan tanah di wilayah sempadan sungai ini telah sesuai dengan keadaan yang sungguh- sungguh. Dalam pemanfaatan tanah di wilayah sempadan sungai menurut Hukum Agraria dalam pemanfaatannya harus mengutamakan asas fungsi sosial yaitu asas yang menyatakan bahwa penggunaan tanah tidak boleh bertentangan dengan hak- hak orang lain dan kepentingan umum serta keagamaan sehingga tidak diperbolehkan jika tanah digunakan sebagai kepentingan pribadi yang menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Depok dalam menertibkan pembangunan permukiman di wilayah sempadan sungai ciliwung terdapat dua faktor penyebab yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: [No. Panggil: 1210611023] [Ketua Penguji: Suherman] [Anggota I: Dwi Desi Yayi Tarina] [Anggota II: Devi Kantini R]
Uncontrolled Keywords: Pemanfaatan Tanah, Sempadan Sungai, Permukiman.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Program Studi Hukum (S1)
Depositing User: Zahra Nasution
Date Deposited: 28 Nov 2019 03:41
Last Modified: 28 Nov 2019 03:41
URI: http://repository.upnvj.ac.id/id/eprint/4190

Actions (login required)

View Item View Item