HUBUNGAN PAPARAN INTENSITAS GETARAN MESIN DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA OPERATOR EXCAVATOR CV MAULANA JAYA TAHUN 2019

Winda Rizki Ananda, - (2019) HUBUNGAN PAPARAN INTENSITAS GETARAN MESIN DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA OPERATOR EXCAVATOR CV MAULANA JAYA TAHUN 2019. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

[img] Text
AWAL.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (92kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (994kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (860kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB)
[img] Text
RIWAYAT HIDUP.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (201kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (2MB)

Abstract

Nyeri punggung bawah menempati peringkat tertinggi menyebabkan kecacatan dengan prevalensi di dunia berdasarkan GBD tahun 2010 sebesar 9,4%. Salah satu penyebab nyeri punggung bawah adalah getaran. Operator excavator merupakan populasi rentan mengalami nyeri punggung bawah akibat paparan getaran mesin excavator. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan paparan intensitas getaran mesin dengan keluhan nyeri punggung bawah pada operator excavator CV Maulana Jaya tahun 2019. Penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional, dilakukan pada operator excavator CV Maulana Jaya dari bulan Mei-Juni 2019. Sampel penelitian 35 orang dengan teknik total sampling. Variabel dependen adalah keluhan nyeri punggung bawah diukur dengan kuesioner Numerical Ratting Scale dan variabel independen adalah getaran diukur dengan vibration meter, usia, masa kerja, IMT, jumlah rokok yang dikonsumsi diukur dengan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi pearson. Hasil penelitian didapatkan operator rata-rata mengalami keluhan nyeri punggung bawah pada skala 4,89, rata-rata operator terpapar getaran >NAB, usia >30 tahun, masa kerja >5 tahun, rata-rata IMT dalam kategori normal dan operator rata-rata mengkonsumsi rokok 16 batang/hari. Hasil menunjukkan terdapat hubungan paparan intensitas getaran (p-value 0,046; r 0,339), usia (p-value 0,009; r 0,435), masa kerja (p-value 0,0001; r 0,643), jumlah rokok yang dikonsumsi (p-value 0,027; r 0,373) dengan keluhan nyeri punggung bawah. Tidak terdapat hubungan IMT dengan keluhan nyeri punggung bawah (p-value 0,485; r 0,122). Variabel yang memiliki korelasi kuat adalah masa kerja. Berdasarkan penelitian ditemukan adanya korelasi pada variabel paparan intensitas getaran, usia, masa kerja, jumlah rokok yang dikonsumsi dengan keluhan nyeri punggung bawah, serta tidak ada korelasi variabel IMT dengan keluhan nyeri punggung bawah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: [No. Panggil: 1510713045] [Ketua Penguji: Terry Yuliana] [Penguji I: Fajaria Nurcandra] [Penguji II (Pembimbing): Dyah Utari]
Uncontrolled Keywords: Getaran, Keluhan Nyeri Punggung Bawah, Operator
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan > Program Studi Kesehatan Masyarakat (S1)
Depositing User: Eka Dewi
Date Deposited: 27 Nov 2019 07:43
Last Modified: 27 Nov 2019 07:43
URI: http://repository.upnvj.ac.id/id/eprint/3712

Actions (login required)

View Item View Item