Djuria Simbuang, - (2015) PERJANJIAN JUAL BELI ANGSURAN KENDARAAN BERMOTOR DAN PERLINDUNGAN HUKUM KAITANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA. Tesis thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Text
AWAL.pdf Download (3MB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (204kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (860kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (1MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (934kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (809kB) |
|
Text
RIWAYAT HIDUP.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (37kB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perlindungan hukum bagi pihak lemah dalam perjanjian jual beli dan pengaturan klausul tentang jaminan berdasarkan UndangUndang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dapat memberikan perlindungan hukum kepada pihak yang posisi hukumnya lemah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori terjadinya kontrak, meliputi teori kehendak dan teori pernyataan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research), yang disebut juga penelitian yuridis normative, dimana yang dijadikan obyek penelitian dalam penelitian hukum normative adalah data sekunder yang terdiri dari bahan-bahan hukum primer, sekunder, dan tersier. Hasil penelitian ini dirumuskan bahwa praktek perjanjian baku jual beli angsuran kendaraan bermotor di masyarakat memang ada, namun demikian klausulanya menunjukkan bahwa hak dan kewajibannya antara kreditor dengan debitor ada yang berimbang dan ada yang kurang berimbang. Apabila dibandingkan antara yang berimbang dengan yang kurang berimbang, maka kenyataannya lebih banyak hak dan kewajiban yang kurang berimbang, karena perjanjian jual beli angsuran kendaraan bermotor ini merupakan perjanjian baku, maka yang membuat adalah pihak yang kuat posisinya, yaitu pihak kreditor, sehingga terjadi bargaining position yang tidak sama antara kreditor dengan debitor, karena bargaining position pihak kreditor berada diatas, maka kreditor dengan leluasa membuat perjanjian jual beli angsuran ini sesuai dengan kehendaknya, dengan memperbanyak hak dan mengurangi kewajibannya, akibatnya pihak debitor banyak menerima kewajiban daripada haknya. Berlakunya undangundang nomor 42 tahhun 1999 tentang Jaminan Fidusia, maka kedudukan “obyek perjanjian” berupa kendaraan bermotor, selama masa angsuran berlangsung, menjadi semakin kuat. Hal ini disebabkan karena klausula yang sudah ada dalam setiap perjanjian jual beli angsuran yang mengatakan bahwa “debitor dengan ini menyerahkan kepada kreditor hak miliknyaseacar fidusia”, maka penyerahan hak milik tadi kepada kreditor dilanjutkan dengan tindakan kreditor melakukan pendaftaran di Kantor Pendaftaran Fidusia, sehingga terpenuhilah paying hukum bagi kreditor untuk menjamin kelancaran pembayaran angsuran bagi debitornya
Item Type: | Thesis (Tesis) |
---|---|
Additional Information: | [No. Panggil: 1320922116] [Ketua Penguji: Wahyono] [Penguji Ahli: Indrati Rini] [Penguji I: Erni Agustina] [Penguji II (Pembimbing): Arrisman] |
Uncontrolled Keywords: | jual beli angsuran |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Hukum (S2) |
Depositing User: | Velia Rahmadi |
Date Deposited: | 06 Dec 2019 02:11 |
Last Modified: | 06 Dec 2019 02:11 |
URI: | http://repository.upnvj.ac.id/id/eprint/6078 |
Actions (login required)
View Item |