Nadia Nanda Salsabila, - (2018) PERBEDAAN KADAR KALIUM SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN KOMPLIKASI GAGAL GINJAL YANG DIBERIKAN ARB (ANGIOTENSIN RECEPTOR BLOCKER) DI RSPAD GATOT SUBROTO. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Text
AWAL.pdf Download (1MB) |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (63kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (2MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (1MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (1MB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (1MB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (1MB) |
|
Text
RIWAYAT HIDUP.pdf Restricted to Repository UPNVJ Only Download (81kB) |
Abstract
Hipertensi merupakan faktor risiko tertinggi yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Gagal ginjal adalah keadaan dimana ginjal tidak berfungsi maksimal dan bersifat irreversible, ini dapat memicu terjadinya hiperkalemi, dikarenakan ginjal tidak mampu mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh, lalu pengobatan antihipertensi pada pasien gagal ginjal yang memiliki riwayat hipertensi, yaitu obat ARB sesuai indikasi JNC 8, ARB juga memiliki efek samping hiperkalemi. Hiperkalemi sendiri dapat mengakibatkan pasien mengalami cardiac arrest, sehingga dapat meningkatkan angka mortilitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kadar kalium sebelum dan sesudah hemodialisa pada pasien hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal yang diberikan ARB di RSPAD Gatot Soebroto periode tahun 2017. Desain penelitian cross sectional dengan tekhnik total sampling. Populasi penelitian adalah semua pasien yang didiagnosa menderita hipertensi dengan komplikasi gagal ginjal yang diberikan ARB dan menjalani hemodialisa di RSPAD Gatot Soebroto bulan Januari sampai Desember tahun 2017. Sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sejumlah 90 orang. Terdapat 61 orang yang mengalami hiperkalemi pre-hemodialisa dan 4 orang yang mengalami hiperkalemi post-hemodialisa. Hasil analisis paired t-test (p=0,000) menunjukkan perbedaan yang bermakna kadar kalium sebelum dan sesudah hemodialisa. Rerata kadar kalium sebelum hemodialisa lebih tinggi dibandingkan setelah hemodialisa, karena kerja ARB meningkatkan reabsorbsi kalium dan menurunkan eksresi aldosteron sehingga laju filtrasi glomerulus ginjal menurun dan eksresi kalium akan menurun. Selain itu penurunan fungsi ginjal pada pasien gagal ginjal akan menyebabkan eksresi sisa metabolisme tubuh terganggu, termasuk kalium.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | [No. Panggil: 1410211143] [Ketua Penguji: Muttia Amalia] [Pembimbing I: Sri Rahayu] [Pembimbing II: Maria Selvester Thadeus] |
Uncontrolled Keywords: | ARB, Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa, Henti Jantung, Hiperkalemi, Hipertensi |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Program Studi Kedokteran (S1) |
Depositing User: | M. Suyudi Alrajak |
Date Deposited: | 03 Dec 2019 01:48 |
Last Modified: | 03 Dec 2019 01:48 |
URI: | http://repository.upnvj.ac.id/id/eprint/5554 |
Actions (login required)
View Item |