PENGARUH PENAMBAHAN GAS O2 PADA PENGELASAN CO2 DENGAN ELEKTRODA INTI FLUKS DAN SOLID TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN VISUAL

Immanuel Uspessy, - (2017) PENGARUH PENAMBAHAN GAS O2 PADA PENGELASAN CO2 DENGAN ELEKTRODA INTI FLUKS DAN SOLID TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN VISUAL. Skripsi thesis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

[img] Text
AWAL.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (110kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (854kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository UPNVJ Only

Download (941kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (777kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (972kB)
[img] Text
RIWAYAT HIDUP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (19kB)

Abstract

Las CO2 adalah proses pengelasan busur listrik dimana gas karbondioksida atau CO2 sebagai bahan pelindung cairan logam dimana pada proses pengelasan akan terjadi pencairan logam, agar tidak terjadi proses oksidasi, yang menyebabkan terjadinya porosity pada logam lasan. Dimana porosity akan menurunkan kekuatan tarik logam tersebut. Pada proses pengelasan pasti terjadi proses pencairan logam. Pencairan logam tersebut karena pengaruh panas dimana energy panas yang dipakai arus listrik dan oksidator tambahan, untuk mendapatkan sambungan las yang kuatdibutuhkan panas yang cukup untuk mencairkan logam yang akan disambung, dimana semakin panas akan semakin dalam dan luas logam itu mencair. Jika terjadi penambahan gas O2 pada proses pengelasan maka menambah proses oksidasi yang berarti akan semakin panas. Karena itu digunakan elektroda inti fluks untuk mengurangi porosity yang ditimbulkan panas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai kekuatan tarik, bending dan visual dari hasil pengelasan las CO2 dengan penambahan gas O2 sebanyak 0%, 5%, 10% pada baja ST42 sambungan I tebal plat 10 mm Marine Plate dengan elektroda inti fluks dan Solid. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu metode percobaan secara langsung terhadap obyek. Dalam hal ini baja ST42 sambungan I tebal plate 10 mm sebanyak 24 piece yang dilas dengan menggunakan gas CO2. Untuk mendapatkan data penelitian digunakan metode observasi dengan menggunakan mesin uji tarik dan bending serta uji EDSA. Data yang terkumpul kemudian dianalisis hubungan korelasinya Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kekuatan tarik dan bending serta kedalaman penembusan antara penambahan gas O2 sebanyak 0%, 5% dan 10% dengan elektroda inti fluks dan Solid. Berdasarkan hasil penelitian disarankan dalam melakukan pengelasan kontruksi baja ST42 dengan tebal 10 mm sambungan I pada proses las CO2 yang mengutamakan kekuatan tarik disarankan menggunakan elektroda inti fluks dengan arus 230 A, sedangkan yang mengutamakan kekuatan tekan disarankan menggunakan elektroda solid, agar kekuatan tarik dan tekan serta penembusan yang baik dari hasil lasan maksimal.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: [No. Panggil: 1210317010] [Ketua Penguji: Bambang Sudjasta] [Penguji I: M. Rusdy Hatuwe] [Penguji II: Purwo Joko Suranto]
Uncontrolled Keywords: Porosity, Kuat Tarik, Kuat Tekan
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Perkapalan (S1)
Depositing User: Muchamad Reza Pahlawan
Date Deposited: 27 Nov 2019 03:28
Last Modified: 27 Nov 2019 03:28
URI: http://repository.upnvj.ac.id/id/eprint/3513

Actions (login required)

View Item View Item